“Heh, kok besar banget sih bayarannya!?” Tanya seorang teman yang keheranan saat aku kasih bocoran fee menjadi seorang UI/UX designer.
Ya, nominalnya memang sangat menggiurkan. Bisa mencapai 3 hingga 5 juta perbulan untuk entry level.
Catat ya! Ini untuk entry level. Bahkan ada yang sampai 8 jutaan tergantung skala perusahaannya dan wilayah tempatnya bekerja.
“Emang iya!” Jawabku sekenanya. “Apalagi kalau jadi web developer yang menguasai UI/UX designer kaya’ aku. Gajinya lebih gede lagi.” Imbuhku semangat!
Meskipun aku sebenarnya nggak bermaksud untuk mengatakannya dengan penuh antusias, apalagi untuk bermaksud menonjolkan kemampuan sendiri.
“Trus, kalau mau belajar UI UX designer di mana?”
“Susah nggak?” Sambungannya.
“Gampang kok! Apalagi kalau kita punya dasar atau bakat desain.” jawabku singkat.
“Tapi aku ngerasa nggak terlalu berbakat desain.” Jawab temanku lirih.
Aku bisa melihat sedikit raut kekecewaan di wajahnya.
“Nggak masalah sih. Kalau kita punya bakat desain, memang lumayan membantu. Tapi itu bukan persyaratan mutlak untuk menjadi seorang UI/UX designer yang andal.” Hiburku.
“Tapi ya… kalau kita nggak punya dasarnya, saranku, sebaiknya jangan belajar otodidak. Kelamaan!”
“Kalau kursus bisa nggak?” Tanyanya dengan wajah yang mulai terlihat antusias kembali.
“Kalau kursus UI UX di Hacktiv8 bisa!” Kataku tegas!
“Apa bedanya kursus di… apa tadi…?” Tanya temanku semakin penasaran.
“Hack-tiv-8.” Ulangku.
Aku pun mulai menjelaskan apa bedanya antara kursus UI UX di Hacktiv8 dengan tempat kursus lainnya, dan apa juga keuntungannya kalau kita ikut bootcamp UI/UX designer di Hacktiv8.
UI/UX Designer
Tapi sebelum aku masuk ke inti pembahasan, aku mau kasih kalian sedikit gambaran tentang UI UX. Soalnya kalau kalian nggak paham, sama aja bo’ong kan?
Coz, aku yakin, masih banyak di antara kalian yang pasti merasa asing dengan nama pekerjaan yang satu ini. Ya kan?
UI/UX designer adalah bidang pekerjaan yang sebenarnya sudah ada sejak lama tapi nggak begitu populer.
Namun, beberapa tahun belakangan ini, jenis pekerjaan ini semakin populer, terutama karena transformasi digital yang begitu cepat.
Di sini aku akan mencoba menjelaskannya secara sederhana supaya lebih gampang dipahami.
UI adalah singkatan dari user interface yang artinya kurang lebih tampilan visual (sebuah produk digital).
Contohnya adalah tampilan di layar utama hp kita, tampilan aplikasi atau software, game, hingga tampilan website.
Jadi, user interface bisa meliputi layout, tipografi, warna, hingga tombol pada sebuah produk digital.
Sedangkan untuk UX adalah singkatan dari user experience. Atau, kalau diartikan ke bahasa Indonesia, artinya kurang lebih “pengalaman pengguna.”
Jadi, UX ini lebih mengarah pada apa yang kita rasakan ketika melihat sebuah user interface.
Apakah UI-nya itu membingungkan, menyenangkan, mudah, ribet, dll.
Singkatnya, antara UI dan UX sebenarnya berhubungan satu sama lain.
Pekerjaan UI/UX designer adalah membuat sebuah antarmuka yang mudah dipahami dan sekaligus menyenangkan bagi pengguna (user).
Nggak cuma itu, seorang UX yang bagus juga harus bisa memberikan pengalaman yang relevan dan efisien bagi user.
Singkatnya, pekerjaan UI/UX designer adalah: membuat antarmuka yang menarik dan menyenangkan serta mudah digunakan sekaligus efisien.
Di samping itu, mereka juga bertanggung jawab untuk menjaga agar produk digital yang dibuat tetap relevan dan menarik bagi pengguna seiring dengan perkembangan zaman atau trend yang sedang berkembang.
Keterampilan yang Wajib Dikuasai oleh Seorang UI/UX Designer
Untuk bisa meningkatkan kepuasan pengguna atau untuk mencapai tujuan bisnis, seorang UI/UX designer dituntut untuk menguasai beberapa keterampilan berikut ini:
- Wajib bisa desain dan menguasai software desain. Terutama, harus menguasai prinsip-prinsip desain visual dan interaksi
- Bisa melakukan riset. Seorang UI/UX designer harus bisa melakukan riset terhadap pengguna guna memahami kebutuhan dan keinginan mereka
- Bagus dalam berkomunikasi. Sebagian besar pekerjaan di era modern diselesaikan secara tim. Karena itu pulalah, seorang UI/UX designer dituntut untuk bisa berkomunikasi dan bekerja secara tim, bekerja secara efektif, dan kudu bisa menyampaikan ide desain secara verbal
- Bisa membuat prototype. Keterampilan prototyping sangat dibutuhkan untuk menguji desain dan untuk mendapatkan feedback dari pengguna
Berbagai keterampilan di atas mutlak dibutuhkan kalau kita mau bekerja sebagai seorang UI/UX designer yang baik.
Untuk menguasai berbagai keterampilan tersebut dalam waktu singkat sebenarnya tidaklah mudah untuk diwujudkan.
Tapi untungnya, sekarang di Indonesia sudah ada institusi seperti Hacktiv8 yang menyelenggarakan bootcamp atau kursus UI UX designer.
Sebenarnya nggak cuma UI UX designer aja, Hacktiv8 yang bisa dianggap sebagai pioner ‘coding bootcamp’ di Indonesia juga menyelenggarakan bootcamp:
- Programmer
- Digital Marketer
- Front End Developer
- Data Scientist, hingga
- Golang Developer
Jadi, bisa dibilang, pilihan kelas yang tersedia cukup lengkap.
Kelebihan Coding Bootcamp Hacktiv8
Menurut aku, Hacktiv8 sebagai institusi coding bootcamp pertama di Indonesia punya banyak keunggulan, seperti misalnya:
1. Cocok untuk pemula
Pengalaman mengikuti kursus UI UX di Hacktiv8 sudah memberikan gambaran kalau bootcamp ini cocok banget buat pemula yang mau langsung jadi talenta digital terlatih dalam waktu singkat.
Soalnya, pelatihan yang diberikan benar-benar mulai dari dasar (basic) hingga ke tingkat yang “sedikit” agak menengah.
Tapi kalau dibandingkan sama belajar secara otodidak, akselerasi ikut kursus UI UX di Hacktiv8 ini jelas bisa 10x lebih dalam membantu kita menguasai materi karena pelajarannya lebih terstruktur.
2. Kelas Intensif
Salah satu keunggulan kelas intensif yang diadakan secara kontinyu setiap hari selama kurang lebih 6 hari dengan durasi 3 jam per hari, membuat pelajaran terasa lebih mudah diikuti dan dipahami.
Jadi, berdasarkan pengalaman, kelas yang kita ikuti akan berlangsung selama kurang lebih 8 minggu.
Sesi UI UX bootcamp untuk kelas malam berlangsung dari hari Senin – Jumat yang akan berlangsung mulai pukul 19.00 s/d 22.00.
Metode ini nilai plusnya akan membuat kita benar-benar berkonsentrasi pada materi yang kita pelajari.
FYI, minggu 1 – 3 kita akan diperkenalkan pada UI dan UX secara umum. Atau lebih tepatnya kita akan berkenalan sama dasar-dasar pengetahuan seputar UI UX designer.
Di minggu 1 – 3 ini kita juga akan mempelajari market dan bagaimana cara riset pengguna. Serta mempelajari user flow, mind map, were frame, dan IA (intelligent automation).
Sedangkan di minggu ke-4 sampai ke-6, berapa kita akan mempelajari Figma, tipografi, grid, desain sistem, prototyping, testing, repotting, dan lain-lain.
Kemudian di minggu ke-7 dan ke-8, kita akan dibimbing untuk membuat portofolio level Junior UI UX designer, dan sekaligus latihan presentasi.
3. Tutor ramah dan sangat membantu
Selain ramah dalam membantu peserta mengikuti materi secara step by step.
Enaknya lagi, tutor nggak ragu untuk memberikan kelas tambahan diluar sesi kalau kita belum paham sama materi.
4. Materi diupdate setiap 4 minggu sekali
Kelebihan kursus UI UX di Hacktiv8 selanjutnya terletak pada materinya yang terus diperbaharui setiap 4 minggu sekali.
Materi yang di-update secara kontinyu akan memudahkan kita mengikuti trend teknologi terbaru secara berkala, sehingga, sebagai seorang UI UX designer kita tetap bisa mengikuti perkembangan zaman.
Kemudian, dengan materi yang up to date, pelajaran yang kita dapatkan akan selalu relevan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja.
Di samping itu, kualitas materi yang kita pelajari akan terus meningkat dari waktu ke waktu.
5. 1 On 1 Mentoring
Ini adalah salah satu keunggulan Hacktiv8 yang paling aku sukai.
Karena kalau kita dibimbing langsung oleh instruktur profesional dengan sesi 1 on 1 mentoring, materi yang kita pelajari akan lebih cepat masuk dan lebih mudah dipahami.
6. Ada sesi konsultasi pengembangan diri
Sesi konsultasi pengembangan diri atau yang disebut dengan istilah growth mindset ini sangat bermanfaat dalam membantu kita mengembangkan soft skill yang berguna di dunia kerja.
7. Ada pelatihan karir
Kalau kursus UI UX di Hacktiv8, kita juga akan mendapatkan sesi gratis membuat CV.
Sekaligus latihan interview serta konsultasi seputar dunia kerja.
Semua itu akan memudahkan kita menembus sesi interview untuk mendapatkan pekerjaan yang kita cita-citakan.
8. Final project membuat ui/ux web desain
Sebagai bekal untuk melamar pekerjaan, kita juga akan diminta untuk membuat project final berupa UI UX web design yang menarik dan kompetitif sebagai portofolio yang akan menjadi nilai plus pada CV yang kita ajukan.
9. Dibantu mencari kerja
Menurutku, siapapun yang ikut kursus UI UX design di Hacktiv8 itu beruntung banget.
Soalnya, selain dibantu bikin portofolio yang keren, mereka juga bakal dibantu membuat CV profesional dan latihan interview.
Jangan lupa, peserta juga bakal dibantu supaya dapat kerjaan di lebih dari 800 perusahaan hiring partners. Asyik kan?
Penutup
Buat kalian yang hobi atau suka desain dan pengen jadi seorang UI UX designer tapi saat ini belum menguasai skill-nya.
Atau, buat kalian yang pengen cepat dapat kerjaan di bidang UI UX desain di perusahaan-perusahaan bonafit, kalian wajib banget ikut kursus UI UX di Hacktiv8.
Soalnya, lulusan bootcamp Hacktiv8 bakal lebih mudah dapat kerja karena akan dibantu oleh Hacktiv8 dalam mencari pekerjaan melalui jaringan hiring partner mereka yang berjumlah lebih dari 800.
Sampai saat ini, sudah ada lebih dari 2000 lulusan Hacktiv8 yang telah bekerja di perusahaan-perusahaan ternama seperti: tiket.com, Traveloka, Bukalapak, Tokopedia, Grab, Gojek, Telkom Indonesia, Sinarmas, JNE, MRT Jakarta, dan perusahaan-perusahaan ternama lainnya.
Jadi tunggu apa lagi, segera daftarkan diri kalian untuk kursus UI UX di Hacktiv8 sekarang juga.