Gendisayu.com | Kesehatan – Setelah menjadi ibu, aku sering merasa kehilangan jati diri. Rasanya seperti kurang mencintai diri sendiri karena terlalu sibuk dengan pengasuhan anak dan urusan rumah tangga. Hingga suatu ketika, aku mulai merasa depresi dan kehilangan kepercayaan diri. Kulitku yang kusam dan berat badan yang tak terkontrol semakin menambah rasa frustrasi.
Aku mencoba berbagai pola diet dan perawatan kulit, tapi hasilnya tidak sesuai harapan dan membuatku cepat menyerah. Hingga akhirnya aku konsultasi dengan seorang psikolog. Beliau bertanya:
“Sudahkah kamu lebih mencintai diri sendiri? Apakah tujuan diet dan perawatanmu sudah tepat? Seberapa sering kamu quality time untuk dirimu sendiri?”
Dimulai dengan Mengenal Diri Sendiri
Setelah itu, aku mulai membaca buku-buku tentang pengembangan diri. Aku mengubah pola pikir bahwa aku tidak hanya mengejar tujuan untuk menyenangkan orang lain (dalam hal ini suamiku), tetapi untuk “membahagiakan diriku sendiri.” Seperti kata psikologku, jangan menggantungkan kebahagiaan pada orang lain; kita yang harus menciptakannya.
Aku menyadari bahwa dari 5 love languages, aku termasuk dalam tipe physical touch. Aku suka mengekspresikan kasih sayang dengan pelukan, dan merasa tenang ketika dipeluk, terutama setelah mandi. Hehehe.
Menemukan Quality Time yang Tepat
Walaupun love language utamaku bukan quality time, bukan berarti aku tidak membutuhkan “qualitea time.” Setelah konsultasi dan lebih mengenal diri sendiri, aku mengubah mindsetku. Aku menyadari bahwa olahraga bukan hanya untuk kurus, tetapi untuk menjaga kesehatan tubuh agar bisa mendampingi tumbuh kembang Gendis.
Akhirnya, aku memutuskan untuk mulai nge-gym. Ini bukan karena ikut arus atau tren, tetapi setelah aku pelajari, ternyata dietku yang gagal dan kulitku yang kusam ada kaitannya dengan usia. Wanita di atas 30 tahun mengalami penurunan massa otot dan metabolisme sebagai bagian dari proses penuaan. Penurunan massa otot, atau dikenal sebagai sarcopenia, bisa terjadi sekitar 3-8% per dekade setelah usia 30 tahun. Selain itu, metabolisme basal juga cenderung melambat sekitar 1-2% per dekade. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya aktivitas fisik, perubahan hormon, dan proses penuaan alami. Oleh karena itu, menjaga gaya hidup aktif dan melakukan latihan kekuatan sangat penting untuk memperlambat penurunan ini.
Aku VS Keringat
Sejak berat badanku masih 50kg, aku sudah bermusuhan dengan keringat. Dalam istilah Jawa, aku ini tipe “sugih keringet” atau banyak berkeringat. Bahkan saat diam, keringatku bisa bercucuran, apalagi saat berolahraga. Itulah sebabnya aku kurang suka beraktivitas fisik. Namun kali ini, aku benar-benar harus mencintai olahraga untuk memperlambat proses penuaan dan membuat tubuhku bugar. Ternyata, keringat itu tidak selalu bau. Bau keringat biasanya disebabkan oleh bakteri di kulit, stres, dan makanan serta minuman yang kita konsumsi. Setelah aku mengubah pola makan dan hidup lebih sehat, bau tubuhku jarang terjadi, terutama setelah aku menemukan parfum yang tepat: Hint Zencha Eau de Parfum.
Keunggulan Parfum HINT
Aku pernah mengenal seorang teman yang merupakan kolektor parfum. Bagi dia, parfum bukan hanya sekadar wewangian, tetapi juga dapat meningkatkan mood dan kepercayaan diri. Temanku merekomendasikan parfum dengan middle notes beraroma buah-buahan segar atau teh. Aku teringat dengan review parfum yang pernah kubaca: HINT.
HINT adalah merek parfum lokal yang semakin dikenal di Indonesia karena inovasinya dalam menciptakan parfum dengan teknologi aroma yang unik dan fungsional. HINT menawarkan berbagai jenis parfum yang tidak hanya menonjolkan wangi, tetapi juga dilengkapi dengan teknologi yang mempengaruhi suasana hati dan kesejahteraan penggunanya. Beberapa parfum HINT mengusung teknologi seperti PeacefulScent Technology yang memberikan efek menenangkan dan meningkatkan kualitas tidur, serta GreenScent dan HealingScent yang fokus pada kesejahteraan sensorik penggunanya. Dengan teknologi ini, HINT berhasil mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai produk parfum lokal pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi aroma.
Qulitea Time Bersama HINT Zencha Eau de Parfum
Pernahkah kamu merasakan sensasi tenang dan rileks saat menikmati secangkir teh hijau? HINT Zencha Eau de Parfum akan membawa kamu pada pengalaman serupa. Terinspirasi dari tradisi minum teh Jepang, parfum ini menawarkan aroma yang menenangkan dan menyegarkan.
Dengan kombinasi sempurna antara lemon, orange, dan pink pepper pada top notes, serta sencha, sage clary, dan orris pada middle notes, Zencha EDP akan membawamu pada suasana yang menenangkan. Bayangkan dirimu sedang berada di tengah kebun teh yang hijau dan damai. Sensasi ini semakin diperkuat dengan base notes vetiver, cedarwood, dan tonka bean yang memberikan kesan hangat dan membumi.
Yang menarik, Zencha EDP merupakan hasil kolaborasi HINT dengan Shinichiro Oba, seorang perfumier asal Jepang. Ia menuangkan kenangan masa kecilnya yang tumbuh di sekitar perkebunan teh ke dalam setiap tetes parfum ini. Dengan teknologi Easescent, aroma Zencha EDP akan membuatmu merasa rileks dan segar sepanjang hari.
Penutup
Kini, aku merasa lebih mencintai diri sendiri dan menikmati setiap momen yang kulalui. Olahraga dan perawatan diri telah menjadi bagian dari rutinitasku, dan parfum HINT menambah kepercayaan diriku setiap hari. Jika kamu juga ingin merasakan manfaat dari self-care yang sesungguhnya, mulailah dengan mengenal dirimu sendiri dan temukan produk yang tepat untuk mendukung perjalananmu. Ingatlah, kebahagiaan dimulai dari diri sendiri.