Gendisayu.com | Gendis’s Journey – Sebagai seorang ibu, tentu suatu hal yang wajar jika menginginkan yang terbaik untuk buah hati. Seperti halnya aku yang ingin optimal dalam mengASIhi Gendis. Walaupun menyusui anak ternyata tak semudah yang dibayangkan, tapi momen ini adalah cerita paling romantis selama aku menjadi ibu. Cerita ini tentang alasan aku mengusahakan ASI untuk Gendis.
Tulisan ini bukan untuk menyudutkan ibu yang memilih susu formula, ditulis berdasarkan riset dan pengalaman pribadi.
Cerita Tentang ASI yang Sering Terasingkan
Kira-kira sejak kapan dongeng susu formula lebih unggul dari pada air susu ibu dimulai? Padahal Allah telah berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 233 “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” dan QS Luqman ayat 14 “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.”
Aku bukannya tidak pernah tergoda dengan susu formula. Bahkan waktu hamil trisemester kedua, aku sudah berpikir untuk menggunakan susu formula. Hal ini tak lain karena masifnya iklan tentang susu formula di media sosial dan lingkunganku yang banyak menggunakn susu formula.
Hingga akhirnya, aku bertemu dengan ibu-ibu pejuang ASI di komunitas blogger. Kemudian satu kalimant Mbak Husnul ini membuat aku sadar, bahwa ASI adalah yang terbaik.
“Ngapain mikirin susu formula. Kan kita diberi Allah ASI untuk makanan pertama anak kita. ASI itu GRATIS dan steril,” tuturnya.
Nah! ASI adalah yang terbaik. Terbaik dalam sisi nutrisinya, terbaik dari sisi keuangan keluarga. Hehehe.
Sebagai pengikut Instagram dr Tan Shot Yen, aku menjadi semakin sadar bahwa ASI tak hanya baik untuk kesehatan anak, tapi juga untuk kesehatan keluarga. Tak bisa dipungkiri, saat ini susu formula tak hanya dianggap sebagai “makanan bayi” tapi juga sebagai “status sosial dan gengsi”. Fakta di lapangan, ada banyak keluarga yang beralih ke susu formula karena kesalahan informasi tentang ASI yang berujung dengan tercekiknya dompet.
Kesalahan Informasi Tentang Susu Formula
Kalau ASI sebagus itu, kenapa susu formula lebih laris?
Mari kita simak tayangan iklan televisi dan sosial media. Apakah banyak iklan tentang mengASIhi anak? Tentu tidak, yang banyak adalah iklan susu formula dengan kandungan dan manfaat yang mereka tawarkan. Bahkan ada iklan susu formula yang menggambarkan masa depan karena mengkonsumsi susu formula saat masih kecil.
Jadi, kesalahan informasi tentang susu formula berasal dari rendahnya edukasi tentang ASI eksklusif dan gencarnya iklan susu formula. Jika kita dijejali informasi secara berulang, maka tak menutup kemungkinan membuat kita yakin bahwa memberikan susu formula dapat mempercepat pertumbuhan dan membuat anak lebih pintar.
Padahal, tak ada yang lebih baik dari air susu ibu.
Namaku Kolostrum, Ini Manfaatku
“Oh iya dok, mulut Gendis tadi kuning seteleh nenen. Apakah itu kolostrum?,” tanyaku pada dokter.
Mom, sudah pernah dengar tentang kolostrum? Kolostrum adalah cairan pertama yang keluar dari kelenjar payudara sebelum ASI. Cairan kolostrum berwarna kuning keemasan dan memiliki tekstur yang lebih kental daripada ASI.
Kolostrum sendiri sudah diproduksi sejak masa kehamilan hingga 1-5 hari setelah persalinan. Maka tak heran jika ada beberapa bidan dan dokter yang memberikan saran untuk tak langsung memberi susu formula jika ASI tak langsung keluar setelah melahirkan. Hal ini agar bayi mendapatkan makanan pertama terbaik (kolostrum).
Kolostrum sendiri mempunyai beberapa manfaat:
- Membentuk kekebalan tubuh
- Menjaga kesehatan sistem pencernaan
- Mencegah bayi kuning
- Mendukung proses tumbuh kembang bayi
- Mendukung adaptasi bayi
Alasan Aku Mengusahakan ASI untuk Gendis
Bukan hanya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menganjurkan ASI, tapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan dan American Academy of Pediatrics juga menganjurkan keutamaan pemberian ASI.
Aku sendiri, secara pribadi punya alasan mengusahakan ASI untuk Gendis. Ditambah saat ini circle baruku telah banyak memberikan edukasi tentang ASI.
1# Alasan aku mengusahakan ASI untuk Nutrisi Optimal
ASI mengandung sejumlah nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Kandungan nutrisi dalam ASI mencakup protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi pada setiap tahap perkembangannya. Kombinasi nutrisi ini sangat penting untuk memastikan sistem kekebalan tubuh bayi terjaga, otak berkembang dengan baik, dan organ-organ tubuh lainnya berfungsi optimal.
2# Memberikan Imunitas yang Baik untuk Anak
ASI mengandung zat-zat kekebalan tubuh seperti antibodi, enzim, dan sel darah putih yang membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit. Kolostrum, cairan kental yang dihasilkan dalam beberapa hari pertama menyusui, memiliki konsentrasi antibodi yang sangat tinggi. Inilah yang membuat ASI menjadi “vaksin alami” yang memberikan perlindungan awal bagi bayi.
3# Membangun Kedekatan Ibu dan Anak
Moms, setuju tidak jika momen menyusui menjadi ritual paling romantis selama menjadi ibu?
Melihat bagaimana Si Kecil terlelap setelah minum ASI adalah momen yang membahagiakan. Walaupun di awal menyusui puting lecet dan drama-drama lain.
Aku sendiri bahkan sempat menangis terharu, karena melihat Gendis kenyang minum ASI hingga terlelap dengan pipi bulatnya.
4# Bisa Berhemat
Setiap anak mempunyai rezekinya sendiri-sendiri. Aku bersyukur bisa memberikan ASI untuk Gendis.
Seperti yang aku sampaikan di atas, ASI juga baik untuk kesehatan ekonomi keluarga. Di mana berkat ASI, aku bisa menyisihkan dana untuk tabungan pendidikan dan kesehatan anak.
Penutup
Pemberian ASI tidak hanya tentang memberikan nutrisi fisik. Tapi juga membangun ikatan emosional antara ibu dan bayi.
Proses menyusui yang ternyata tidak mudah, di mana ada seorang ibu yang belajar menyusui dan bayi yang berjuang belajar “makan”, telah menciptakan momen keintiman yang memperkuat hubungan antara ibu dan anak. Sentuhan kulit dengan kulit dan interaksi langsung selama menyusui membantu membentuk ikatan yang kuat antara keduanya.
Jika Moms ingin mendapatkan informasi tentang ASI, bisa follow Instagram AIMI dan dr Tan Shot Yen.
Selamat mengAsihi sampai umur gendis 2 tahun kak. Senang rasanya ketika gendis main sama ate itu aktif anaknya, terus juga paham betul apa yang dikatakan sama mamaknya. Oh iya, anak asi ini benaar-benar hebat ya, daya tahan tubuhnya juga mantap